Posts

Showing posts from August, 2017

Penghargaan Orang Berilmu di Mata Islam

Dalam sebuah Hadits dikisahkan bahwa suatu tempo Nabi SAW mendekat ke arah pintu masjid, di situ beliau melihat setan berada di sisi pintu masjid. Nabi SAW bertanya, "Wahai Iblis, apa yang sedang kamu lakukan di sini?" Maka Setan itu menjawab, "Saya hendak masuk masjid dan ingin merusak sholat orang yang sedang sholat itu, tetapi saya takut pada seorang lelaki yang tengah tidur bersandar di tiang masjid itu." Lalu Nabi SAW berkata, "Wahai Iblis, kenapa kamu takut pada orang yang sedang tidur, Bukannya kamu takut kepada orang yang sedang sholat, padahal dia dalam keadaan ibadah dan bermunajat pada Tuhannya?" Iblis pun menjawab, "Orang yang sedang sholat ini bodoh, mengganggu sholatnya begitu mudah. Akan tetapi orang yang sedang tidur ini orang alim (pandai). Kalau saya mengganggu orang bodoh yang sedang sholat itu, dan dalam waktu bersamaan orang yang sedang tidur (orang alim) tiba-tiba bangun, maka pasti orang alim itu akan membenarkan kesalahan ...

Jalan Cinta dari Sang Khaliq

Dengan cara masing-masing, kita berusaha membalas cinta Tuhan kepada kita. Sebanyak jalan menuju-Nya, sebanyak itu pula jalan membalas cinta-Nya. Ada yang mengurung diri seharian dalam perpustakaan menelaah lembaran, lalu menuliskannya dan berbagi untuk sesama. Inilah jalan cinta-Nya. Ada yang mengurung diri khalwat bersama-Nya.  Meresapi kalimat yg suci sehingga cahaya menyinari masyarakat sekitarnya. Inilah jalan cinta-Nya. Ada yg seharian di kantor karena percaya bekerja adalah bagian dari ibadah. Membawa pulang rezeki untuk keluarga. Inilah jalan cinta-Nya. Ada pula yang sibuk menyentuh hati mereka yang gundah, memberi makan perut yang lapar, merawat mereka yang dicampakkan masyarakat. Inilah jalan cinta-Nya. Ada yang memberi motivasi menggapai masa depan agar mereka yang tengah berduka tidak berputus asa dari rahmat-Nya. Inilah jalan cinta-Nya. Tuhan, cinta-Mu tak terbatas, meski kami sering lupa membalasnya. Kasih-Mu menembus batas-batas praduga dan asumsi kami. Setia...

Cerita Imam Bukhari Mempertahankan Integritas

Suatu ketika di zaman dahulu ketika musim haji tiba, Imam Bukhari hendak melakukan perjalanan ke Tanah Suci Makkah untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima. Imam Bukhari berangkat dari Soviet, tempat asalnya. Dahulu, pada saat itu transportasi yang paling cepat untuk sampai ke Tanah Suci dan paling memungkinkan adalah dengan menaiki kapal. Pada saat itu, Imam Bukhari melakukan perjalanan dengan membawa uang yang sangat banyak, kurang lebih 1 dinar. Apabila dikonversi ke rupiah hampir mencapai 1 sampai 2 miliar. Imam Bukhari membawa dalam bentuk cash dengan memasukkannya ke dalam kantong, karena saat itu dunia perbankan dalam bentuk ATM belum ada. Melakukan perjalanan ke Tanah Suci dengan menggunakan kapal hampir memakan waktu berbulan-bulan. Dalam perjalanan tersebut, Imam Bukhari mendapatkan seorang teman untuk berbincang. Karena lamanya dalam perjalanan, Imam Bukhari sampai akrab dengan orang tersebut. Bahkan Imam Bukhari sangat percaya dengan orang tersebut. Semua hal yan...