Cerita Imam Bukhari Mempertahankan Integritas
Suatu ketika di zaman dahulu ketika musim haji tiba, Imam Bukhari hendak melakukan perjalanan ke Tanah Suci Makkah untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima. Imam Bukhari berangkat dari Soviet, tempat asalnya. Dahulu, pada saat itu transportasi yang paling cepat untuk sampai ke Tanah Suci dan paling memungkinkan adalah dengan menaiki kapal.
Pada saat itu, Imam Bukhari melakukan perjalanan dengan membawa uang yang sangat banyak, kurang lebih 1 dinar. Apabila dikonversi ke rupiah hampir mencapai 1 sampai 2 miliar. Imam Bukhari membawa dalam bentuk cash dengan memasukkannya ke dalam kantong, karena saat itu dunia perbankan dalam bentuk ATM belum ada.
Melakukan perjalanan ke Tanah Suci dengan menggunakan kapal hampir memakan waktu berbulan-bulan. Dalam perjalanan tersebut, Imam Bukhari mendapatkan seorang teman untuk berbincang. Karena lamanya dalam perjalanan, Imam Bukhari sampai akrab dengan orang tersebut. Bahkan Imam Bukhari sangat percaya dengan orang tersebut. Semua hal yang pantas untuk diceritakan, diceritakanlah kepada orang tersebut. Sampai percayanya kepada orang tersebut, Imam Bukhari juga menceritakan bahwa Beliau membawa uang sebesar 1 dinar dalam perjalanan tersebut.
Suatu ketika, setelah diceritakan oleh Imam Bukhari bahwa Beliau membawa uang 1 dinar di dalam kapal tersebut, salah seorang yang telah dipercaya oleh Imam Bukhari mendadak pura-pura gila. Orang tersebut berkata bahwa Ia telah kehilangan uang sebesar 1 dinar. Perkataan orang tersebut membuat heboh seluruh penghuni kapal, karena uang sebanyak itu hilang di dalam kapal tersebut. Sampai nahkoda pun turun tangan untuk menangani kasus hilangnya uang tersebut.
Sang Nahkoda pun melakukan intruksi kepada seluruh awak kapal untuk melakukan penggledahan seluruh isi kapal demi mencari uang 1 dinar tersebut. Pada saat bersamaan, sebelum penggledahan pada ruang milik Imam Bukhari, Beliau yang memang pada saat itu membawa uang 1 dinar langsung dilemparkan semua uang itu ke laut. Pada saat penggledahan di ruang Imam Bukhari, orang yang pura-pura gila tadi berharap uang itu diketemukan di kamarnya Beliau. Namun, setelah digeledah seluruh sudut ruangan, ternyata tidak ditemukan uang itu.
Setelah semua orang yang melakukan penggeledahan di Ruang Imam Bukhari keluar, tertinggal orang yang pura-pura gila yang tak lain juga teman kepercayaan Sang Imam. Orang itu bertanya kepada Imam Bukhari kenapa uang yang dibawanya sebesar 1 dirham dibuang begitu saja ke laut. Imam Bukhari menjawab dengan tegas, "Berpikirlah dengan otakmu. Apabila uang itu masih ku simpan dalam ruangan ini dan ditemukan oleh awak kapal yang melakukan penggeledahan, maka aku akan dituduh sebagai pencuri oleh banyak orang. Hadits-hadits yang telah aku kumpulkan sangat banyak, dalam waktu sekejap akan menjadi dhoif hanya karena tuduhan ini".
Begitu integritasnya Imam Bukhari demi menyambungkan hadits-hadits Rasulullah SAW. Semoga kita semua bisa mengambil ibrah dalam kisah ini.
Robby fanfa'na bi barkatihim
Wahdinal husna bu hurmatihim
Wa amitna fi thoriqotihim
Wa mu'afatin minal fitani
*Ditranskrip dari Kajian Ustadz Nurul Izzi Mansur di Masjid Al-Kamiliyah (Jalan Otista 2 Bidara Cina, Jakarta Timur)
*Ditranskrip dari Kajian Ustadz Nurul Izzi Mansur di Masjid Al-Kamiliyah (Jalan Otista 2 Bidara Cina, Jakarta Timur)
Comments
Post a Comment